Minggu, 10 Maret 2013

Laporan Praktikum Uji Vitamin C


UJI VITAMIN
I.                   TUJUAN
Mengetahui kandungan vitamin C dalam beberapa buah.
II.                DASAR TEORI
Tubuh manusia membutuhkan vitamin untuk proses pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin tidak memberikan energi tetapi berperan sebagai pengatur. Vitamin harus ada dalam tubuh meskipun jumlahnya hanya sedikit. Vitamin ada yang dapat larut dalam air, seperti vitamin C d`an B. Dan ada juga yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
§    Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik.[1] Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat.[1] Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. [1] Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati.[2]Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia.
Fungsi :
Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri patogen.
Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan kerabunan dan bahkan kebutaan, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut.
§  Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing

Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.[6]
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. [1] Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.[3] Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran.[1] Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.[1]
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.[1]
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.
Fungsi vitamin C :
1.      Membantu mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang berhubungkan, tulang, gigi, dan tulang rawan.
2.      Mempercepat penyembuhan penyakit sariawan.

Di dalam tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat.[2] Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker.[3] Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan berbagai penyakit jantung,[5][2] kanker payudara,[7] dan kanker endometrium.[8]
Molekul aktif dari vitamin D, yaitu kalsitriol, merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan[9] untuk melawan beberapa penyakit, termasuk diabetes dan kanker.[10] Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet.
Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu.[3] Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif.
Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan sayuran hijau lainnya
itamin E banyak terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama kecambah[1]. Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberry, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau[1]. Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah[3].
  • Vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes
Vitamin ini ditemukan dalam sayuran hijau, seperti bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli.
Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari

III.             ALAT DAN BAHAN
1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Penjepit tabung reaksi
5.      Pembakar spiritus
6.      Gelas ukur
7.      Lumpang porselen dan penumbuknya
8.      Korek
9.      Air
10.  Amilum iodida
11.  Vitamin cipi, apel, belimbing uluh, jeruk, belimbing buah.

IV.             CARA KERJA
1.      Tumbuk bahan yang akan di uji hingga menghasilkan larutan ( apabila bahan tidak mengandung air, tambahkan sedikit air agar lebih cair )
2.      Masukkan larutan kedalam tabung reaksi bagi menjadi 3 tabung, salah satu didinginkan, salah satu dipanaskan, dan yang terakhir dalam keadaan normal.
3.      Isi 3 tabung amilum iodida dengan ukuran sama.
4.      Untuk larutan yang di panaskan , gunakan pembakar spirtus dan penjepit tabung reaksi. Setelah mendidih tunggu hingga dingin lalu uji dengan amilum iodida
5.      Letakkan larutan yang di dinginkan ke dalam es batu.
6.      Uji setiap tabung amilum iodida dengan larutan yang dingin, panas, dan normal.
7.      Tetesi tabung yang terisi amilum yodida dengan larutan yang normal, lakukan hal yang sama pada larutan buah yang di dinginkan dan dipanaskan hingga warna yang di hasilkan sama.
8.       Lihat perubahan warna yang terjadi.
9.      Ulangi pada setiap larutan yang akan diuji.



V.                DATA
No
Bahan Yang Di Uji
Jumlah Tetesan Yang Di Campur Amilum Iodida,Ketika
Panas
Normal
Dingin
1.
Vitamin cipi
25
30
36
2.
apel
44
46
49
3.
Belimbing uluh
40
46
56
4.
jeruk
30
33
35
5.
belimbing
28
30
40







VI.             ANALISA DATA
Ekstrak dalam keadaan normal
Ø  Vitamin C normal            :           30 tetes
Kadar Vitamin C             :           30/12 x 1 mg = 2,5 mg
  • Ekstrak apel normal  : 46 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan normal : 46/12 x 1 mg = 3,83 mg
Berarti 2,5 mg vitamin C setara dengan 3,83 mg ekstrak apel dalam keadaan normal.
  • Ekstrak belimbing uluh normal : 46 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan normal : 46/12 x 1 mg = 3,83 mg
Berarti 2,5 mg vitamin C setara dengan 3,83 mg ekstrak belimbing uluh dalam keadaan normal.
  • Ekstrak jeruk normal : 33 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan normal : 33/12 x 1 mg = 2,75 mg
Berarti 2,5 mg vitamin C setara dengan 2,75 mg ekstrak jeruk dalam keadaan normal.
  • Ekstrak belimbing normal : 30 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan normal : 30/12 x 1 mg = 2,5 mg
 Berarti 2,5 mg vitamin C setara dengan 2,5 mg ekstrak belimbing dalam keadaan normal.

Ø  Vitamin C panas : 25 tetes
Kadar vitamin C : 25/12 x 1 mg = 2,08 mg
  • Ekstrak apel panas : 44 tetesi
Kadar vitamin C dalam keadaan panas : 44/12 x 1 mg = 3,67 mg
Berarti 2,08 mg vitamin C setara dengan 3,67 mg ekstrak apel dalam keadaan panas.
  • Ekstrak belimbing uluh panas : 40 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan panas : 40/12 x 1mg =3,33mg
Berarti 2,08 mg vitamin C setara dengan 3,33mg ekstrak belimbing uluh dalam keadaan panas
  • Ekstak jeruk panas : 30 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan panas : 30/12 x 1mg = 2,5 mg
Berarti 2,08mg vitamin C setara dengan 2,5mg ekstrak jeruk dalam keadaan panas.
  • Ekstrak belimbing panas : 28 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan panas : 28/12 x 1 mg = 2,33 mg
Berarti 2,08 mg vitamin C setara dengan 2,33 mg ekstrak belimbing dalam keadaan panas.

Ø  Vitamin C dingin : 36 tetes
Kadar vitamin C : 36/12 x 1 mg = 3 mg
  • Ekstrak apel dingin : 49 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin : 49/12 x 1 mg = 4,08 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan 4,08 mg ekstrak apel dalam keadaan dingin.
  • Ekstrak belimbing uluh dingin : 56 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin : 56/12 x 1 mg = 4,67 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan 4,67 mg ekstrak belimbing uluh dalam keadaan dingin.
  • Ekstrak jeruk dingin : 35 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin : 35/12 x 1 mg = 2,92 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan 2,92 mg ekstrak jeruk dalam keadaan dingin.
  • Ekstrak belimbing dingin : 40 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin : 40/12 x 1 mg = 3,33 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan 3,33 mg ekstrak belimbing dalam keadaan dingin.






VII.          KESIMPULAN
Buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah jeruk.
Buah yang paling sedikit mengandung vitamin C adalah belimbing uluh.
Mengonsumsi vitamin C dalam keadaan panas adalah yang paling baik.





1 komentar: