UJI VITAMIN
I.
TUJUAN
Mengetahui
kandungan vitamin C dalam beberapa buah.
II.
DASAR
TEORI
Tubuh manusia
membutuhkan vitamin untuk proses pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan
reproduksi. Vitamin tidak memberikan energi tetapi berperan sebagai pengatur.
Vitamin harus ada dalam tubuh meskipun jumlahnya hanya sedikit. Vitamin ada
yang dapat larut dalam air, seperti vitamin C d`an B. Dan ada juga yang larut dalam
lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
§
Vitamin A merupakan salah satu
jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem
penglihatan yang baik.[1]
Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara
lain retinol, retinil palmitat, dan retinil
asetat.[1]
Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol
dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak
berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan
panas, cahaya matahari, dan udara. [1]
Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati.[2]Vitamin
A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia.
Fungsi :
Bila kekurangan
vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan kerabunan dan bahkan kebutaan, sedangkan
kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri sendi, iritasi, dan
kerontokkan rambut.
§ Vitamin
B adalah 8 vitamin
yang larut dalam air
dan memainkan peran penting dalam metabolisme
sel. Suplemen yang
mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen
mempunyai nama masing-masing
- Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.[2] Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan
serabut,
kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen
yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka
ringan.[6]
Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. [1] Sebagai antioksidan, vitamin c
mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh.[3] Melalui pengaruh pencahar, vitamini
ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran.[1] Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut
Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan
makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi
vitamin C berkurang sampai 81%.[1]
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa
berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah
goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat
lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu,
asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.[1]
Pemenuhan kebutuhan
vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.
Fungsi
vitamin C :
1. Membantu
mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang berhubungkan, tulang, gigi, dan
tulang rawan.
2. Mempercepat
penyembuhan penyakit sariawan.
Di dalam
tubuh, vitamin D dapat membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat.[2]
Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem
kekebalan dan mencegah berbagai jenis kanker.[3]
Apabila terjadi defisiensi vitamin D, tubuh akan mengalami berbagai gangguan
penyakit, antara lain osteoporosis, osteopenia, diabetes, hipertensi, dan
berbagai penyakit jantung,[5][2]
kanker
payudara,[7]
dan kanker endometrium.[8]
Molekul aktif
dari vitamin D, yaitu kalsitriol, merupakan pemeran utama dalam metabolisme
absorpsi kalsium
ke dalam tulang,
fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang
berpengaruh terhadap sistem kekebalan[9]
untuk melawan beberapa penyakit, termasuk diabetes dan kanker.[10]
Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet.
Di dalam
tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu.[3]
Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak
aktif.
- Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi[1]. Vitamin ini larut dalam lemak
itamin E banyak
terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama kecambah[1].
Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak jagung, alfalfa, selada,
kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberry, biji bunga
matahari, buncis,
ubi jalar
dan sayuran
berwarna hijau[1].
Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah[3].
- Vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu melawan diabetes
Vitamin K bersifat
tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari
III.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung reaksi
3.
Pipet tetes
4.
Penjepit tabung reaksi
5.
Pembakar spiritus
6.
Gelas ukur
7.
Lumpang porselen dan
penumbuknya
8.
Korek
9.
Air
10.
Amilum iodida
11.
Vitamin cipi, apel,
belimbing uluh, jeruk, belimbing buah.
IV.
CARA
KERJA
1.
Tumbuk bahan yang akan
di uji hingga menghasilkan larutan ( apabila bahan tidak mengandung air,
tambahkan sedikit air agar lebih cair )
2.
Masukkan larutan
kedalam tabung reaksi bagi menjadi 3 tabung, salah satu didinginkan, salah satu
dipanaskan, dan yang terakhir dalam keadaan normal.
3.
Isi 3 tabung amilum
iodida dengan ukuran sama.
4.
Untuk larutan yang di
panaskan , gunakan pembakar spirtus dan penjepit tabung reaksi. Setelah
mendidih tunggu hingga dingin lalu uji dengan amilum iodida
5.
Letakkan larutan yang
di dinginkan ke dalam es batu.
6.
Uji setiap tabung
amilum iodida dengan larutan yang dingin, panas, dan normal.
7.
Tetesi tabung yang
terisi amilum yodida dengan larutan yang normal, lakukan hal yang sama pada
larutan buah yang di dinginkan dan dipanaskan hingga warna yang di hasilkan
sama.
8.
Lihat perubahan warna yang terjadi.
9.
Ulangi pada setiap
larutan yang akan diuji.
V.
DATA
No
|
Bahan
Yang Di Uji
|
Jumlah
Tetesan Yang Di Campur Amilum Iodida,Ketika
|
||
Panas
|
Normal
|
Dingin
|
||
1.
|
Vitamin
cipi
|
25
|
30
|
36
|
2.
|
apel
|
44
|
46
|
49
|
3.
|
Belimbing
uluh
|
40
|
46
|
56
|
4.
|
jeruk
|
30
|
33
|
35
|
5.
|
belimbing
|
28
|
30
|
40
|
VI.
ANALISA
DATA
Ekstrak dalam
keadaan normal
Ø Vitamin
C normal : 30 tetes
Kadar Vitamin C : 30/12
x 1 mg = 2,5 mg
- Ekstrak apel normal : 46 tetes
Kadar vitamin C
dalam keadaan normal : 46/12 x 1 mg = 3,83 mg
Berarti 2,5 mg
vitamin C setara dengan 3,83 mg ekstrak apel dalam keadaan normal.
- Ekstrak belimbing uluh normal : 46 tetes
Kadar vitamin C
dalam keadaan normal : 46/12 x 1 mg = 3,83 mg
Berarti 2,5 mg
vitamin C setara dengan 3,83 mg ekstrak belimbing uluh dalam keadaan normal.
- Ekstrak jeruk normal : 33 tetes
Kadar vitamin C
dalam keadaan normal : 33/12 x 1 mg = 2,75 mg
Berarti 2,5 mg
vitamin C setara dengan 2,75 mg ekstrak jeruk dalam keadaan normal.
- Ekstrak belimbing normal : 30 tetes
Kadar vitamin C
dalam keadaan normal : 30/12 x 1 mg = 2,5 mg
Berarti 2,5 mg vitamin C setara dengan 2,5 mg
ekstrak belimbing dalam keadaan normal.
Ø Vitamin
C panas : 25 tetes
Kadar vitamin C
: 25/12 x 1 mg = 2,08 mg
- Ekstrak apel panas : 44 tetesi
Kadar vitamin C dalam keadaan panas :
44/12 x 1 mg = 3,67 mg
Berarti 2,08 mg vitamin C setara dengan
3,67 mg ekstrak apel dalam keadaan panas.
- Ekstrak belimbing uluh panas : 40 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan panas :
40/12 x 1mg =3,33mg
Berarti 2,08 mg vitamin C setara dengan
3,33mg ekstrak belimbing uluh dalam keadaan panas
- Ekstak jeruk panas : 30 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan panas :
30/12 x 1mg = 2,5 mg
Berarti 2,08mg vitamin C setara dengan
2,5mg ekstrak jeruk dalam keadaan panas.
- Ekstrak belimbing panas : 28 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan panas :
28/12 x 1 mg = 2,33 mg
Berarti 2,08 mg vitamin C setara dengan
2,33 mg ekstrak belimbing dalam keadaan panas.
Ø Vitamin
C dingin : 36 tetes
Kadar vitamin C
: 36/12 x 1 mg = 3 mg
- Ekstrak apel dingin : 49 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin :
49/12 x 1 mg = 4,08 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan
4,08 mg ekstrak apel dalam keadaan dingin.
- Ekstrak belimbing uluh dingin : 56 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin :
56/12 x 1 mg = 4,67 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan
4,67 mg ekstrak belimbing uluh dalam keadaan dingin.
- Ekstrak jeruk dingin : 35 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin :
35/12 x 1 mg = 2,92 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan
2,92 mg ekstrak jeruk dalam keadaan dingin.
- Ekstrak belimbing dingin : 40 tetes
Kadar vitamin C dalam keadaan dingin :
40/12 x 1 mg = 3,33 mg
Berarti 3 mg vitamin C setara dengan
3,33 mg ekstrak belimbing dalam keadaan dingin.
VII.
KESIMPULAN
Buah
yang paling banyak mengandung vitamin C adalah jeruk.
Buah
yang paling sedikit mengandung vitamin C adalah belimbing uluh.
Mengonsumsi
vitamin C dalam keadaan panas adalah yang paling baik.
kenapa tiap data dibagi 12 ?
BalasHapus