Selasa, 12 Maret 2013

Laporan Praktikum Pernafasan pada Hewan

Pernafasan Pada Hewan
I.                   Tujuan
Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi pada hewan

II.                Dasar teori
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2 , H2O, dan energi. Namun demikian respirasi pada hakekatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat- intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi. Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberap substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa;pati ;asam organik ;dan protein (digunakan pada keadaan dan spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + ENERGI
 Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Ketersedian substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan  meningkat.
Ketersediaan oksigen akan mempengruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing- masing spesies dan bahkan berbeda antara  organ pada tumbuhan yang sama. Fruktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
Suhu pengaruh faktor bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu besar 10Oc, namun hal ini tergantung pada masing- masing spesies.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trachea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut ddan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memenjang dan bercabang- cabang menjadi seluran hawa halus yang masuk keseluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi atau darah.
Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat dikanan kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigma, udaa masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian kekantung hawa.
Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernapasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
     

III.             Alat dan bahan
1.      Respirometer sederhana
2.      Timbangan
3.      Kapas
4.      Kristal NaOH / KOH
5.      Vaselin / stempet
6.      Suntikan
7.      Plastik
8.      Eosin / tinta 
9.      2 ekor jangkrik ( Jangkrik betina dan jangkrik laki-laki)







IV.             Cara kerja

1.      Timbanglah plastik yang akan di gunakan untuk menimbang jangkrik.
2.      Timbang jangkrik yang di masukkan kedalam plastik, lalu kurangi berat jangkrik dengan berat plastik.
3.      Masukkan kristal NaOH kedalam tabung respirometer, kemudian letakkan kapas diatas kristal NaOH.
4.      Masukkan jangkrik kedalam tabung respirometer, kemudian tutup pipa berskala .
5.      Oleskan vaselin pada celah penutup tabung respirometer.
6.      Suntikkan eosin diujung pipa berskala.
7.      Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 8 menit.
8.      Lakukan percobaan yang sama menggunakan jangkrik lainnya dengan ukuran dan jenis kelamin yang berbeda.







V.                Data


No
Jenis hewan
Jenis kelamin
Berat tubuh
Skala kedudukan eosin tiap 2 menit
Rata-rata
I
II
III
IV
1
Jangkrik
L
1
20
16
5
1
10,0
2
Jangkrik
P
1,5
7
4
1
6
4,5










VI.             Analisa data

1.      Serangga pertama ( jangkrik jantan )
ü  Eosin pada jangkrik jantan lebih cepat bergerak karena jangkrik jantan lebih aktif bergaraknya.
ü  Berat plastik 2 gram.
ü  Berat jangkrik jantan dalam plastik : 3 gram.
ü  Berat jangkrik jantan : 1 gram.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit pertama 20 strip.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit kedua 16 strip.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit ketiga 5 strip.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit keempat 1 strip.
ü  Rata-rata kecepatan eosin dalam jangkrik jantan 20+16+5+1 = 42 hasil 42 : 4 = 10,0 strip.

2.      Serangga kedua ( jangkrik betina )
ü  Eosin pada jangkrik betina lebih lambat bergerak karena jangkrik betina mempunyai aktifitas pasif.
ü  Berat jangkrik betina dalam plastik : 3,5 gram.
ü  Berat jankrik betina 1,5 gram.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit pertama 7 strip.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit kedua 4 strip.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit ketiga 1 strip.
ü  Kecepatan eosin berjalan dalam 2 menit keempat 6 strip.
ü  Rata-rata kecepatan eosin dalam jangkrik betina 7+4+1+6 = 18 hasil 18 : 4 = 4,5 strip.
ü  Jangkrik jantan dengan berat 10,0 gram memiliki aktifitas yang aktif sehingga kecepatan eosin di dalam pipa berskala berjalan dengan cepat.
ü  Jangkrik betina dengan berat 4,5 gram memiliki aktifitas yang pasif sehingga kecepatan eosin di dalam pipa berskala berjalan dengan lambat.





VII.          Kesimpulan

Faktor- faktor yang mempengarugi percepatan respirasi pada hewan :
1.      Berat.
2.      Jenis kelamin.
3.      Aktifitas.

VIII.       Pertanyaan
1.      Mengapa eosin  berjalan ?
Jawab : karena terjadi proses pernapasan pada jangkrik.
2.      Kearah mana eosin berjalan ?
Jawab : ke arah serangga.
3.      Apa fungsi NaOH/KOH ?
Jawab : fungsi NaOH/KOH pada percobaan diatas adalah mempercepat proses pernapasan pada jangkrik, dan untuk mengikat CO2  
4.      Dari mana O2 yang di butuhkan serangga ?
Jawab : O2 yang dibutuhkan oleh serangga berasal dari dalam tabung atau respirometer.



















IX.             Daftar pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar