Senin, 07 April 2014

KINGDOM PLANTAE


Kingdom plantae meliputi organisme multiseluler yang telah terdiferensiasi,eukariotik dan sel-selnya memiliki dinding sel selulosa. Hampir seluruh anggota plantae selnya memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof atau dapat menyusun makanan sendiri . yang termasuk plantae adalah lumut,tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
Lumut,tumbuhan paku dan tumbuhan biji umumnya termasuk tumbuhan darat yang memerlukan struktur tubuh dan fisiologi yang lebih kompleks dibandingkan dengan tumbuhan air.
      A.    Lumut
Lumut termasuk divisi Bryophyta. Pada umumnya lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. Lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertallus. Lumut dapat beradaptasi untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut,maka air masuk ke tubuh secara imbibisi.setelah air masuk ke tubuh lumut kemudian didistribusikan ke bagian-bagian tumbuhan baik secara difusi ,dengan daya kapilaritas,maupun aliran sitoplasma. Sistem pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup di rawa dan tempat-tempat teduh.
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut
1. Struktur tubuh tumbuhan lumut
Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda.
1. Batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut:
  • Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya membentuk rizoid-rizoid epidermis. 
  • Lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral, belum terdapat floem dan xilem. 
  • Silender pusat yang teridiri dari sel-sel parenkim yang memanjang dan berfungsi sebagai jaringan pengangkut.
2.Daun tersusun atas satu lapis sel.
  •  Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong.
3.Rhizoid terdiri dari selapis sel kadang dengan sekat yang tidak sempurna, bentuk seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-garam mineral.

2. Reproduksi

Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan atau metagenesis. Metagenesis merupakan pergantian antara fase vegetatif (generasi sporofit = penghasil spora) dan fase generatif (generasi)  gametofit = penghasil gamet),sedangkan Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit.
Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang menghasilkan spora.Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang menghasilkan sperma dan arkegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang menghasilkan ovum.Struktur sporofit (sporangium = badan penghasil spora) tubuh lumut terdiri : vaginula, seta, apofisis, kaliptra, kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rhizoid yang berfungsi seperti akar.
Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina) bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher keduanya mempunyai dinding yang tersusun atas selapis sel. Diatas perut terdapat saluran leher dan satu sel induk yang besar,sel ini membelah menghasilkan sel telur  dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada.dinding anteridium terdiri dari selapis sel-sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah besar sel induk spermatozoid. Sel induk ini membelah secara meiosis dan menghasilkan spermatozoid.
Berdasarkan letak gametangianya, lumut dibedakan menjadi dua yaitu :
   1. Jika anteridium dan arkegonium dalam sartu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu (monosis) contoh : lumut daun (musci).
    2 Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja  tumbuhan lumut disebut berumah dua 9diesis) contoh : lumut hati (hepaticeae).


3. Klasifikasi
       
          Lumut yang sudah terindentifikasi mempunyai jumlah sekitar 16.000 spesies dan telah dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu : lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
1. Lumut hati (hepaticopsida)
       Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel diatas permukaan tanah, pohon atau tebing. Terdapat rhizoid berfungsi utuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup). Secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya : Richiocarpus, Marchantia polymorpha,Porella dan Lunularia.

2. Lumut tanduk (Anthocerotopsida)
       Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa tallus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai 1 kloroplas. Hidup di tepi sungai danau atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Contohnya : Anthoceros laevis

3. Lumut daun (bryopsida)
       Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rhizoid), batang dan daun.siklus hidup lumut mengalami pergantian antara haploid dan diploid. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru.  Contoh : Polytrichum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima dan Spagnum.

  • Peranan dan manfaat
a. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
b. Lumut hati sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hati (hepatitis).
c. Lumut bersama dengan alga membenttuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang.
d. Dihutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas.
e. Lumut gambut dirawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.

B.     Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku merupakan golongan tumbuhan yang telah berkormus(mempunyai akar,batang dan daun). Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
  • Ciri-ciri tumbuhan paku
Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki 4 struktur penting,yaitu lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium,kutikula pada bagian luar,dan sistem transpor internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Habitat tumbuhan paku adalah di darat ,terutama pada lapisan bawah di daratan rendah,tepi pantai,lereng gunung dan ada juga yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain.
A.    Struktur tubuh tumbuhan paku
1.      Akar
Akar bersifat seperti akar serabut,ujungnya di lindungi kaliptra yang terdiri atas sel-sel yang dapat dibedakan dengan sel-sel akarnya sendiri. Sel-sel yang dibentuk ke arah luar akan menjadi kaliptra,sedangkan sel-sel lainnya akan menjadi sel-sel akar. Sel-sel akar akan membentuk epidermis,korteks dan silinder pusat.
2.      Batang
Batang pada sebagian besar jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang,mungkin menjalar atau sedikit tegak. Akan tetapi,ada batang beberapa jenis tumbuhan paku yang dapat mencapai 5m dan kadang-kadang bercabang,misalnya : Alsophila dan Cyathea.
3.      Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda.berdasarkan bentuk,ukuran dan susunannya,daun paku dibedakan menjadi 2.
Mikrofil : daun ini berbentuk kecil-kecil seperti rambut atau sisik,tidak bertangkai dan tidak bertulang daun,belum memperlihatkan diferensiasi sel,dan tidak dapat dibedakan antara epidermis,daging daun dan tulang daun
Makrofil : daun yang bentuknya besar,bertangkai dan bertulang daun ,serta bercabang-cabang.sel-sel penyusunya telah memperlihatkan diferensias,yaitu dapat di bedakan antara jaringan tiang,jaringan bunga karang,tulang daun serta stomata.
Di tinjau dari fungsinya ,daun tumbuhan paku di bedakan sebagai berikut.
Tropofil : merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis
Sporofil :daun yang berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis,sehingga disebut pula sebagai troposporofil
Di tinjau dari macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 macam.
Paku homospora (isospora) : kelompok paku ini menghasilkan satu jenis spora,misalnya : Lycopodium (paku kawat)
Paku heterospora : menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora berkelamin betina,misalnya :  Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane).
Paku peralihan : paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora,yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukuranya sama tapi berbeda jenis kelaminnya,misalnya : Equisetum debile ( paku ekor kuda )

B.     Reproduksi
Tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) yang di bedakan antara paku homospora dengan paku heterospora
Reproduksi tumbuhan paku secara aseksual(vegetatif) yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma(tunas).Reproduksi secara seksual(generatif) malalui pembantukan sel kalamin jantan dan betina oleh alat-alat kelamin (gametangium).

  • Klasifikasi
  1. Psilophyta
Psilophyta merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya mempunyai dua genera, contohnya  Psilotum sp. Pada generasi Psilotum sp. Mempunyai ranting dikotom dan tidak memiliki akar dan daun. Sebagai pengganti akar, Psilotum sp. Memiliki rizom yang di selubungi rambut-rambut kecil yang disebut rizoid. Jaringan pengangkut tidak di temukan pada Psilotum sp.
  1. Lycophyta
Spesies Lycophyta yaitu tergolong genus Lycopodium sp. Spora Lycopodium terdapat dalam sporofit yang merupakan daun khusus untuk bereproduksi. Lycopodium sp. Dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina ( homospora).

  1. Sphenophyta
Sphenophyta disebut paku ekor kuda. Peristiwa meiosis terjadi dalam sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil, tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas. Sphenophyta Bersifat homospora.
  1. Pterophyta
Pterophyta mempunyai daun-daun yang lebih besar di bandingkan divisi lainya. Ada 2 jenis daun. Megafil : mempunyai sistem percabangan pembuluh dan Mikrofil : daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut.

  • Peranan dan manfaat
a.       Sebagai tanaman hias : paku tanduk rusa ( Platycerium bifurcatum ) , suplir ( Adiantum sp. )
b.      Penghasil bahan obat-obatan : Aspidium sp. Dryopteris filix mas, Lycopodium clavatum
c.       Sebagai sayuran : semanggi ( Marsilea crenata )
d.      Sebagai bahan pupuk hijau : Azolla pinnata


C.    Tumbuhan Berbiji
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

  • Ciri-ciri tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan biji berbeda dengan lumut atau tumbuhan paku karena tumbuhan biji menghasilkan biji yang terbentuk melalui pembuahan atau fertilisasi. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
2. Sperma atau sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.
3. Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain.
4. Pada hakekatnya tumbuhan berbiji memiliki pigmen hijau (klorofil) yang oenting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan.

A.  Struktur tubuh tumbuhan berbiji
1. Akar
Akar pada tumbuhan berbiji ada yang berbentuk serabut dan ada yang berupa akar tunggang. Selsel akar mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, serta silinder pusat yang di dalamnya terdapat xilem dan floem.
2. Batang
Batang tumbuhan berbiji dapat tegak, condong, berbaring, atau merayap. Sel-selnya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem).
3. Daun
Sel-sel daun mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil. Mesofil tersusun dari jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

·         Klasifikasi tumbuhan berbiji
A.    Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung.
1.Karakteristik Tumbuhan Biji Terbuka
Tumbuhan yang memiliki biji terbuka mempunyai ciri ciri berdaun sempit dan kaku kecuali melinjo yang berdaun lebar, berakar tunggang. bercabang dan berkayu batangnya, biji telanjang nampak dari luar karena tidak terbungkus daun bunga, mengalami pembubuhan tunggal.
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

Ciri – ciri yang lain :
  • Belum mempunyai bunga sejati (berupa strobilus) 
  • Badan penghasil bakal biji berupa strobilus, tidak punya ovarium 
  • Batang tidak mempunyai floeterma, akar dan batang berkambium, xylemnya berupa tracheid 
  • Pembuahan Tunggal 
  • Klasifikasi ada 4 kelas 
  • Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah 
  • Berakar tunggang. 
  • Umumnya berupa pohon 
  • Mempunyai akar, batang, dan daun sejati. 
  • Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar 
  • Bentuk perakaran tunggang 
  • Daun sempit, tebal dan kaku 
  • Tulang daun tidak beraneka ragam 
  • Tidak memiliki bunga sejati 
  • Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung. 
  • Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.


2.Reproduksi Tumbuhan Biji Terbuka
Tumbuhan Gymnospermae bereproduksi secara generatif dengan melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sel kelamin jantan sering disebut sel spermatozoid dan dihasilkan oleh strobilus jantan, sedangkan sel kelamin betina sering disebut sel telur (ovum) dan dihasilkan oleh strobilus betina.

3. Klasifikasi Tumbuhan Biji Terbuka
Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio, yaitu :
a)Cycadales
Ciri khas bangsa atau ordo ini adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji).
Adapun ciri - ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
1.Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar.
2.Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus4 jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanman yang berbeda.

  b)Ginkgoales
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba.
Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.

  c)Coniferales
Coniferales berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.
Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu5 dan berumah dua.

d)Gnetales
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).
Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.

4. Peranan Tumbuhan Biji Terbuka Bagi Kehidupan
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia.Di antaranya sebagai berikut :
1.Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
2.Bahan industri, cat, dan obat - obatan, misalnya damar.
3.Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya pinus.
4.Sayur - mayur, misalnya melinjo.
5. Sumber makanan, misalnya melinjo
6. Penghasil minyak cat (terpentin), misalnya pinus/tusam
7. Bahan baku damar, yaitu dammar
8. Bahan baku industri kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan melinjo
9. Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba

B. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio = bunga dan spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.

1. Karakteristik Tumbuhan Biji Tertutup
Tumbuhan biji tertutup (angiospermae) merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki pembungkus biji (ovulum) dibagi ke dlm 2 kelas yaitu Monokotiledon (berkeping satu) dan dikotilodonae (berkeping dua). ada yang berumah satu dan bermah dua.
  Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati,tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
Ciri – ciri yang lain :
  • Mempunyai bunga yang sesungguhnya 
  • Daun yang pipih , lebar dengan susunan tulang yang beraneka ragam 
  • Bakal biji atau biji tidak tampak karena terbungkus dalam suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu putik. 
  • Selisih waktu yang relative pendek antara penyerbukan dan pembuahan 
  • Mengalami pembuahan ganda. 
  • Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat atau herba/terna 
  • Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung atau sejajar 
  • Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari.

2.Reproduksi Tumbuhan Biji Tertutup
Untuk mempertahankan dirinya, tumbuhan biji tertutup bereproduksi secara aseksual dan seksual, baik secara alami maupun buatan. Reproduksi seksual pada tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae) terjadi melalui penyerbukan pada bunga. Proses penyerbukan ( Polinisasi ) akan dilanjutkan dengan pembuahan (Fertilisasi).

3. Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup
Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).

a) Tumbuhan Berkeping Tunggal ( Monocotyledoneae )
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

b) Tumbuhan Berkeping Dua ( Dicotyledoneae )
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :

4. Peranan Biji Tertutup Bagi Kehidupan
1. Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari, bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll
2. Bahan bumbu dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll
3. Sumber makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu siam, kentang, dll
4. Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk, nangka, rambutan, pepaya dll
5. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, dll
6. Bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati, kelapa, kayu meranti, dll
7. Bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun jarak, mengkudu, sambiloto, kumis kucing dll
8. Penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu putih dll
9. Penghasil minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit
10. Penghasil biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit
11. Penghasil gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata), lontar (Borassus flabellifer)
12. Sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang, dan lain-lain.


2 komentar: