Kingdom animalia mempunyai ciri
eukariotik multiseluler, bersifat heterotrof (tidak dapat menghasilkan makanan
sendiri), bergerak aktif. Berdasarkan keberadaan tulang belakangnya
dibedakan menjadi avertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata
(bertulang belakang).
sepuluh filum dari kingdom animalia yaitu :
- Porifera
- Coelenterata
- Ctenophora
- Platyhelminthes
- Nemathelminthes
- Annelida
- Mollusca
- Arthropoda
- Echinodermata
- Chordata
- Porifera
Porifera
dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera
adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini
memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera
disebut juga sebagai hewan spons.
1. Ciri-ciri porifera
ü Bentuk tubuhnya menyerupai vas atau
jambangan
ü Tubuhnya terdiri dari 2 lapis
ü Di antara lapisan luar dan dalam
terdapat sel-sel amoebosit dan spikula
ü Sel amoeboid dan koanosit berfungsi
untuk menangkap makanan
ü Habitatnya di perairan
ü Memiliki ringga tubuh yang disebut
spongocoel
ü Memiliki lubang masuk air yang
disebut ostium dan saluran keluar air yang disebut oskulum
ü Perkembangbiakan berlangsung secara
kawin dan dengan pembentukan tunas.
2.
Struktur
tubuh porifera
ü Tubuh porifera belum membentuk
jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
ü Permukaan luar tubuhnya tersusun
dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
ü Pinakosit berfungsi sebagai
pelindung.Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang
bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher”
yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada
koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang
mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol
makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh
koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
ü Zat makanan dan oksigen selalin
digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang
selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun
sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
3. Reproduksi porifera
ü Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual . Reproduksi secaraaseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunasinternal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidupdi air tawar. Secara seksual dengan cara peleburan sel sperma dengan sel ovum,pembuahan ini terjadi di luar tubuh porifera.
ü Reproduksi seksual
terjadi dengan cara penyatuan sperma dan ovum. Sebagian besar Porifera bersifat
hermafrodit, yang berarti masing-masing individu berfungsi sebagai jantan dan
betina dalam reproduksi seksual dengan cara menghasilkan sperma dan sel telur.
Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel
amoeboid. Pembuahan silang terjadi antara dua spons yang berdekatan. Pembuahan
menghasilkan zigot, zigot berkembang menjadi larva berflagel yang kemudian
menyebar dari induknya. Pada Porifera, ovum dan sperma diproduksi oleh induk
yang sama (hermaprodit). Sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari induk
yang sama, tetapi dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda.
4. Klasifikasi
porifera
Porifera terdiri
dari 3 kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida dan Demospongiae.
A. Calcarea
ü Spikula terbentuk dari zat kapur.
ü Hidup di laut.
ü Contoh spesies: Sycon, Schyra dan
Grantia.
B. Hexactinellida
ü Spikula terbentuk dari zat
kersik/silikat, yaitu zat yang sama dengan pembentuk kaca. Jadi spikula hewan
ini seperti kaca.
ü Contoh spesies: Aspergillum,
Hyalonema, Regadella.
C. Demospongiae
ü Spikula hanya berupa serabut-serabut
spongin. Karena itu, Demospongiae sering dimanfaatkan sebagai spons.
ü Hidup di air tawar.
ü Merupakan kelas terbesar Porifera
(90%)
ü Contoh spesies: Cliona, Hippospongia
dan Halicondria
5. Peran porifera
Beberapa
jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons
mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah
spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang
dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
B.
COELENTERATA
Coelenterata
(dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki
rongga tubuh. Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani,
cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel
penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
1. Ciri-ciri coelenterata
ü Tubuh simetri radial.
ü Diploblastik (tubuh terdiri atas dua
lapisan jaringan).
ü Memiliki rongga tubuh yang digunakan
sebagai usus.
ü Habitat di perairan, baik perairan
tawar maupun laut.
ü Pencernaan makanan dengan sistem
gastrovaskuler.
ü Memiliki lengan (tentakel) yang
dilengkapi dengan sel beracun atau cnidoblast.
ü Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu:
1) Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang
hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu.
2) Tipe medusa (seperti payung ),
yaitu tipe yang dapat hidup bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang.
2. Struktur tubuh coelenterata
tubuh
Coelenterata terdiri atas lapisan ektoderm atau lapisan luar dan endoderm atau
lapisan dalam. Antara kedua lapisan tersebut terdapat rongga yang disebut
sebagai mesoglea. Untuk mempertahankan diri terhadap musuhnya, pada
lengan atau tentakel memiliki kemampuan untuk menghasilkan racun. Selain
itu, tentakel juga berfungsi untuk menangkap makanan.
3. Reproduksi coelenterata
Coelenterata
bereproduksi secara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi
generatif atau seksual terjadi dengan peleburan antara sel kelamin jantan
(sperma) dan sel telur (ovum). Reproduksi vegetatif (aseksual) melalui
pembentukan tunas. Apabila tunas pada tubuhnya lepas maka akan tumbuh menjadi
individu baru.
4. Klasifikasi coelenterata
Secara
garis besar Coelenterata dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan
Anthozoa.
A.
Hydrozoa
Hydra
merupakan hewan yang memiliki habitat di perairan (laut dan tawar). Hewan ini
dilengkapi dengan tentakel atau lengan yang berguna untuk bergerak dan
juga sekaligus untuk menangkap mangsa. Pada tentakel tersebut dilengkapi dengan
nematosit, yaitu sel-sel yang dapat menghasilkan racun untuk melumpuhkan
mangsanya. Hydra berkembang biak secara vegetatif dengan tunas dan generatif
dengan peleburan sperma dan ovum. Meskipun termasuk hewan monoesius
(hermafrodit), hewan ini tidak bisa melakukan pembuahan sendiri karena
dewasanya sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak bersamaan, sehingga
dalam fertilisasi tetap memerlukan individu yang lain. Contohnya adalah Hydra.
B.
Scyphozoa
Bentuk
tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut
ubur-ubur mangkuk. Contoh hewan kelas ini adalah Aurellia aurita, berupa
medusa berukuran garis tengah 7 – 10 mm, dengan pinggiran berlekuk-lekuk 8
buah. Hewan ini banyak terdapat di sepanjang pantai.
C.
Anthozoa
Anthozoa
merupakan Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga. Kelas ini
merupakan pembentuk anemon laut atau terumbu karang yang dapat menambah
keindahan pemandangan di laut.
5. Peranan Coelenterata
a. Dalam perairan berperan sebagai
plankton.
b. Penyusun terumbu karang yang ada
di lautan.
c. Sebagai hiasan.
C. CTENOPHORA
Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata.
Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun secara
klasifikasi berbeda filum.
Awalnya,
Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan
tetapi setelah disadari adanya perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora
ditempatkan pada filum yang terpisah.
1.
Ciri-ciri
ctenophora
ü Memiliki organisasi jaringan
sederhana dengan hanya 2 lapis sel, yaitu sel eksternal dan sel internal.
ü Sebagian besar hidup di laut.
ü Bertubuh lunak, tak berwarna, dan
mampu menghasilkan cahaya (bioluminesensi).
ü Bagian permukaan luar Ctenophora
memiliki delapan baris silia yang membantunya bergerak di air.
ü Tubuhnya bersimetri radial.
ü Ctenophora memiliki mulut utk
masuknya makanan serta 2 lubang anus utk mengeluarkan air dan kotoran di ujung
yang lain, hal ini yg membedakan Ctenophora dengan Cnidaria.
ü Dinding tubuh Ctenophora dapat
dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.
ü Tentakelnya mempunyai sel-sel yg
menghasilkan zat perekat utk menangkap mangsa
2. Struktur tubuh ctenophora
Semua
hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Tubuh hewan inilunak, tak
berwarna, dan mampu menghasilkan cahaya ( bioluminensi ). Bagianpermukaan luar
Ctenophora memiliki delapan baris silia yang membantunyabergerak di air. Tubuh
hewan ini memiliki simetri radial. Ctenophora memilikimulut untuk masuknya
makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan airdan kotoran di ujung yang
lain.Dinding tubuh Ctenophora dapat dibedakan menjadi mesoderma danendoderma.
Pada umumnya, Ctenophora tidak mempunyai nematoseista. Tetapitentakelnya
mempunyai sel-sel yang menghasilkan zat perekat untukmenangkap mangsa. Contoh :
Mnemiopsis, Pleurobranchia, dan Beroe cucumis
3. Reproduksi ctenophora
Hampir
semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin
ganda. Reproduksi Ctenophora dilakukan secara seksual. Meskipun ada
beberapa spesies yang melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara
fragmentasi. Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan
sperma dilepaskan melalui pori – pori yang ada di epidermis. Sebagian besar
spesies Cnetophoa melakukan pembuahan secara eksternal atau diluar tubuh
Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang melakukannya secara internal.
4. Klasifikasi ctenophora
Ctenophora terdiri dari dua kelas,
yaitu kelas Nuda dan kelas Tentaculata.
a)
Kelas Nuda
ü Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1
ordo yaitu Berioda
ü kelas Nuda tidak mempunyai tentakel.
Kelas Nuda menangkap mangsanya dengan membuka rongga mulutnya dengan lebar.
b)
Kelas Tentaculata
ü Kelas Tentaculata dikelompokkan
mejadi 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan Platyctenida.
ü Tentaculata mempunyai tentakel yang
dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya
5.
Peranan
ctenophora
ü Ctenophora mempunyai peranan
diantaranya adalah ikut menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal
karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan).
ü Ctenophora juga sebagai sumber
makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.
D. PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia
(hewan). Filum ini mencakup semua cacing
pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada
Platyhelminthes, yang telah dipisahkan
1. Ciri-ciri platyhelminthes
ü Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen.
ü golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit
di dalam tubuh organisme lain.Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.
ü Platyhelminthes simetris bilateral
dengan bentuk pipih
2. Struktur tubuh platyhelminthes
Platyhelminthes
tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga disebut hewan aselomata.Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus).Usus bercabang-cabang ke
seluruh tubuhnya.Platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah
(sirkulasi).Platyhelminthes juga tidak memiliki sistem respirasi dan
eksresi.Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuhnya.Proses ini
terjadi karena tubuhnya yang pipih.Sistem eksresi pada kelompok Platyhelminthes
tertentu berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh.Kelompok Platyhelminthes
tertentu memiliki sistem saraf tangga tali.Sistem saraf tangga taki terdiri
dari sepasang simpul saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang
dan bercabang-cabang melintang seperti tangga.Organ reproduksi jantan (testis)
dan organ betina (Ovarium). Platyhelminthes terdapat dalam satu individu
sehingga disebut hewan hemafrodit.Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral
tubuh.
3. Reproduksi platyhelminthes
Reproduksi
Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual.Pada reproduksi seksual
akan menghasilkan gamet.Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh
(internal).Fertilisasi dapat dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan
lain.Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua Platyhelminthes.Kelompok
Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara membelah
diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi
individu baru.
4. Klasifikasi platyhelminthes
Jenis Platyhelminthes dikelompokan
menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing rambut getar), Trematoda (cacing
isap), dan Cestoda (caing pita).
a.
Turbellaria
Turbellaria
memiliki ukuran tubuh bersilia dengan ukuran 15 – 18 mm.Silia digunakan untuk
bergerak.Pergerakan juga dapat menggunakan otot dengan gerakan seperti
gelombang. contohnya
adalah Planaria.
b.
Trematoda
Kelas Trematoda memiliki
alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya
karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa
contoh Trematoda adalah Fasciola (cacing hati), Clonorchis,
dan Schistosoma.
c.
Cestoda
Kelas Cestoda memiliki
kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang.
Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T.
saginataSpesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus
inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah
dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer
5. Peranan platyhelmintes
Beberapa
spesies Platyhelminthes dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan
hewan.Salah satu diantaranya adalah genus Schistosoma yang dapat
menyebabkan skistosomiasis, penyakit
parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia. Apabila cacing
tersebut berkembang di tubuh manusia, dapat terjadi kerusakan jaringan dan
organ seperti kandung kemih, ureter, hati, limpa, dan ginjal manusia.Kerusakan
tersebut disebabkan perkembanganbiakan cacing Schistosoma di dalam
tubuh hingga menyebabkan reaksi imunitas. Penyakit ini merupakan salah satu
penyakit endemik
di Indonesia. Contoh lainnya adalah Clonorchis sinensis yang menyebabkan
infeksi
cacing hati pada manusia dan hewan mamalia
lainnya. Spesies ini dapat menghisap darah manusia. Pada hewan,
infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan, misalnya Scutariella didactyla
yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh
udang tersebut
E. NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang,
helminthes = cacing) disebut sebagai cacing gilig karan tubuhnya berbentuk bulat
panjang atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki
rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga
tubuh sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut
sebagai hewan Pseudoselomata.
1. Ciri-ciri nemathelminyhes
ü Memiliki tubuh yang berbentuk bulat panjang seperti benang dengan
ujung-ujung yang meruncing, berbentuk gilig/silindris memanjang , tidak
beruas-ruas, tidak bersilia, dan simetris bilateral
ü Merupakan anggota dari kelompok hewan pseudoselomata (
Hewan yang memiliki rongga tubuh (selom) yang bersifat semu )
ü Tergolong triploblastik karena tubuhnya terdiri dari 3 lapisan yaitu
ektoderm , mesoderm dan endoderm denga rongga tubuh / selom yang masih bersifat
semu
ü Alat ekskresi berupa protonefridia (Tubulus/pembuluh bercabang-cabang yang
memanjang pada bagian samping kiri dan kanan disepanjang tubuh Sel )
ü Belum memiliki sistem peredaran darah, jantung, dan sistem pernafasan
ü Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau
laut Hidupnya ada yang bebas dan ada pula yang bersifat parasit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan lain. Nemathelminthes yang hidup secara bebas berperan
sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang hidup secara parasit memperoleh
makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.
ü Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai dari yang bersifat mikroskopis
hingga yang panjangnya 1 meter. Umumnya, Individu betina berukuran lebih besar
daripada individu jantan
ü Sistem Syaraf Sistem syaraf berupa cincin syaraf yang menelilingi esofagus
yang dihubungkan 6 serabut syaraf ke bagian anterior dan posterior.
2. Struktur tubuh nemathelminthes
Permukaan
tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.Kutikula ini
lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup
bebas.Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom.
Nemathelminthes
tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui
permukaan tubuh.Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu
berbeda.
3. Reproduksi
Nemathelminthes
umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris,
yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat
membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak
menguntungkan.
4. Klasifikasi
Nemathelminthes
dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.Pada uraian berikut
akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia
a. Ascaris
lumbricoides (cacing perut)
Cacing ini
hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing
perut.Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis
kelamin berbeda, bukan hemafrodit.Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak
secara seksual.Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait
yang menyembul dari anus disebut spikula.Spikula berfungsi untuk membuka pori
kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat kawin.
Infeksi
cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada
anak-anak.Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang
tercemar telur ascaris.
b.
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini
dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing
tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada
usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari
cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung
membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi
ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada ujung
posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan
untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki
vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.
c. Oxyuris
vermicularis
(cacing kremi)
Cacing ini
disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm.
Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan
penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu.Infeksi cacing kremi tidak
memerlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang
terkontaminasi telur cacing ini.
Pengulangan
daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita
sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika
penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan
tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
d.
Wuchereria bancrofti (cacing rambut).
Cacing
rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh
limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu
pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh
limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di
daerah tropis.
e.
Trichinella spiralis
(cacing otot)
Cacing ini
hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan
otot.Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak
dimasak dengan baik.
f.
Heterodera
radicicola
Cacing ini hidup parasit pada akar
tanaman dan menyebabkan bengkak pada akar
F. ANNELIDA
Annelida
(dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok
cacing dengan tubuh bersegmen.
Berbeda
dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan
tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun
Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.
1. Ciri-ciri annelida
ü Annelida memiliki panjang tubuh
sekitar 1 mm hingga 3 m.
ü Contoh annelida yang panjangnya 3 m
adalah cacing tanah Australia.
ü Bentuk tubuhnya simetris bilateral
dan bersegmen menyerupai cincin.
2. Struktuk tubuh annelida
Annelida
memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan
segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem
ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa.
Rongga
tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan
sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Sistem
saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan
faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari
nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka
organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia
dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran
keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.
3. Reproduksi
Annelida
umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga
yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual
annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang
terpisah pada individu lain (gonokoris).
4. Klasifikasi
a. Polychaeta
Polychaeta
(dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan
annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala
(prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
b.
Oligochaeta
Oligochaeta
(dalam bahasa yunani, oligo =
sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh Oligochaeta yang paling
terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah
Amerika (Lumbricus terrestris),
cacing tanah Asia (Pheretima), cacing
merah (Tubifex), dan cacing tanah
raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing
ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat,
dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
c. Hirudinea
Hirudinea
merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki
arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1
– 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Pada
anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup
denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa
invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
G. MOLLUSCA
Mollusca
(dalam bahasa latin, molluscus =
lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh
cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong
triploblastik selomata.
1. Ciri-ciri mollusca
ü Mollusca hidup secar heterotrof
dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.
ü Habitatnya di air tawar, di laut dan
didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
2. Struktur tubuh mollusca
Sistem
saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan
serabut saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan
lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut
radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air
bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki
insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah
yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia
yang berperan sebagai ginjal.
3. Reproduksi
Mollusca
bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah
pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk
menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi
individu dewasa.
4. Klasifikasi mollusca
Berdasarkan
simetri tubuh , bentuk kaki,cangkang , mantel,insang dan sistem
sarafnya,mollusca dibagi atas lima kelas,yaitu Polylacophora, Scapopoda, Gastropoda,Cephalopoda dan Pelecypoda.
a.
Polylacophora
Bentuk
tubuhnya bulat telur,pipih dan simetrisbilateral. Mulut tidak berkembang baik
dan terletak di bagian kepala (anterior) sedangkan anus terletak di poterior.
Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata
Permukaan
dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang
mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu di bungkus
lapisan kitin.saluran mantel terdapat ditepi tubuh.kakinya pipih dan biasanya
memiliki lidah parut (radula). Contoh : chiton
sp.
b.
Scapopoda
Hewan dari
kelas ini umumnya bercangkang seperti kerucut atau tanduk.kedua ujujg cangkang
berlubang.kaki terdapat di daerah mulut.tubuhnya diselubungi mantel.contoh : Dentalium vulgare
c. Gastropoda
Gastropoda
(dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang
menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri
khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak
lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda
darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada
ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan
terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat
bernapas menggunakan rongga mantel.
d.
Pelecypoda
Pelecypoda
diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara
sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera
dan Pinctada mertinsis), kerang
raksasa (Tridacna sp.), dan kerang
hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda
memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda
dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan
lumpur.Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar
perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau
perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda
memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga
Bivalvia.Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan
ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang
dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot.Cangkang tersusun dari lapisan
periostrakum, prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel
dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk
mutiara.Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil
sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda tidak memiliki kepala.Mulutnya
terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus.
Pelecypoda
tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti
protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella
= lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring
makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem
saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga
ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion
posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah
pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun
eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
e.
Cephalopoda
Cephalopoda
(dalam bahasa latin, chepalo =
kepala, podos = kaki) merupakan
Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya
di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting
atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda
bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan
berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna
coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan
jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki
kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda
memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk
reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ
reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan
menghasilkan telur.
5. Peranan mollusca
ü Sumber makanan berprotein tinggi,
misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus
viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
ü Perhiasan, misalnya tiram mutiara
(Pinctada margaritifera).
ü Hiasan dan kancing, misalnya dari
cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
ü Bahan baku teraso, misalnya cangkang
Tridacna sp.
H. ARTHROPODA
Struktur
tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
- Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani,
arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan
laba-laba saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang
jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang
panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan
terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup
bebas bersifat karnivora.Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu
Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun
pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus
mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen
dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini
adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila
maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak
atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
- Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani,
myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu
adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda
hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan
kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya
memanjang seperti cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
b.1 Chilopoda
Kelompok
hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada
kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang
maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan
pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk
menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa
sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
b.2. Diplopoda.
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki
seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan
nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua
pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang
kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya
hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini
lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini
akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki
seribu(lulus sp.).
- Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya,
crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah
contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
c.1. Entomostraca
Entomostraca
adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau
bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan ini adalah
Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
c.2. Malacostraca
Malacostraca
adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.Hewan yang
termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting.Berikut akan dibahas
sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.
- Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti
= serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita,
misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan
lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus.
Perkembangan
Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama
Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa
perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
*Berdasarkan
sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama
Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm
dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan
kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).
Endopterigota
dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)
I.
ECHINODERMATA
Echinodermata (dalam bahasa yunani,
echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata
yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus
kulit.
Ciri
tubuh
Bentuk
tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang,
dan seperti tumbuhan.
Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.
Reproduksi
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
- Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
- Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
- Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
- Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
- Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
- Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
- Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
- Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat
besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang
rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin
berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Echinoidea
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa
lengan.Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan
landak laut (Arabcia punctulata).Permukaan tubuh hewan ini berduri
panjang.Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang
disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk
menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme.Echinoidea
yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma).Permukaan sisi
oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.Tubuhnya tertutupi
oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan
melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran.Kaki ambulakral hanya terdapat di
sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula.Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula.Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
J. CHORDATA
Filum Chordata adalah kelompok hewan, termasuk vertebrata dan beberapa binatang yang mirip invertebrata yang memiliki ciri-ciri yang serupa.
Semua anggota kelompok ini, pada suatu saat dalam kehidupan mereka, memiliki notokorda, tali saraf dorsal
berongga,celah faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus.
- Ciri-ciri chordata
ü
Memiliki
notokorda pada masa embrionik, yaitu sumbu penyongkong tubuh primer
ü
Memiliki
celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
ü
Memiliki
tali saraf dorsal
ü
Memiliki
ekor, paling tidak pada masa embrionik
ü
Mempunyai
celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
2.
Klasifikasi Chordata
A. Subfilum Urochordata ( Tunicata )
Pada tahap larva dapat bergerak
bebas, tubuhnya bertife simetribilateral, dan berekor panjang. Larva akan
melekat pada dasar perairan dan berkembang menjadi dewasa. Sebagian tali
sarafnya akan hilang selama perkembangan tersebut.
Tunicate dewasa merupakan hewan laut
yang melekat di dasar. Mereka mempunyai celah insang untuk pertukaran gas dan
penyerapan makanan. Aiar akan masuk melalui sifon masuk, kemudian disaring oleh
faring, dan dibawa ke atrium, air tersebut akan di keluarkan dari
dalam tubuh melalui lubang keluar (sifon keluar). Contoh, Halocynthia.
B. Subfilum Cephalochordata
Hewan laut berukuran kecil, memiliki
kemampuan berenang dan biasanya menghabiskan sebagian besar waktu dengan
membenamkan ekor ke dalam pasir dipeairan dangkal. Tali saraf dan notokorda
yang dimiliki tetap berkembang di sepanjang hidupnya.
Pencernaan diawali air yang masuk
kedalam tubuh akan melewati celah insang menuju keatrium, kemudian dikeluarkan melalui
pori atrium. Pertukaran gas melalui celah insang dan juga permukaan tubuh.
Contoh,Branchiostoma atau Amphioxus, tubuhnya mirip ikan dengan
panjang 5 cm.
C. Subfilum Vertebrata
Vertebrata memiliki tulang belakang yang
menyusun endoskeleton (rangka dalam) dan melindungi tali saraf (sumsum tulang
belakang). Mempunyai
karekteristik berupa tulang belakang yang merupakan sumbu penyokong tubuh
sekunder yang di hasilkan dari proses penulangan sumbu penyokong tubuh primer
selama perkembangan embrio. Subfilum vertebrata dikelompokkan sebagai
berikut :
-kelas pisces : pisces (ikan ) hidup di air.pisces disebut
hewan poikiloterm karena suhu tubuh tidak tetap(berdarah dingin) yaitu
terpengaruh suhu di sekelilingnya
a. Kelas Agnatha : sekelompok ikan yang tidak memiliki
rahang.
Contoh : ikan hantu, belut laut
Contoh : ikan hantu, belut laut
b. Kelas Chondrichthyes : Ikan bertulang rawan
Contoh : Ikan hiu dan ikan pari
c.Kelas Osteichthyes : Ikan bertulang sejati
Contoh : ikan lele, belut,kuda laut,sarden
-Kelas Amphibia : Organisme yang merupakan peralihan organisme air dan darat, kulit selalu basah dan berlendir serta mengalami metamorphosis.
Ordo kelas Amphibi :
1.
Ordo
Apoda , contoh : salamander cacing
2. Ordo Caudata, contoh : salamander raksasa
3. Ordo Anura, contoh : katak dan kodok
-Kelas Reptilia : hewan melata, mempunyai sisik ditubuhnya, menghasilkan telur amniotic dan bernapas dengan paru-paru.
Ordo kelas Reptilia :
1. Ordo chelonia, contoh : penyu dan
kura-kura
2. Ordo Squamata, contoh : kadal, komodo dan
ular
3. Ordo Loricata, contoh : buaya dan
aligator
4. Ordo Rhynchocephala, contoh : tuatara
-Kelas Aves : hewan yang seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu dan pada umumnya bisa terbang.
Ordo kelas Aves :
1.
Ordo
Galliformer, contoh : ayam, kalkun dan puyuh
2.
Ordo
palaeognathae, contoh : burung unta,kasuari
3.
Ordo
anseriformes, contoh : entok,itik,angsa dan belibis
4.
Ordo ciconiiformes,
contoh : blekok,flamingo dan bangau jawa
5.
Ordo
coraciiformes, contoh : raja udang,rangkong dan tetangket
6.
Ordo
columbiformes, contoh :merpati, perkutut,tekukur
7.
Ordo
apodiformes, contoh : burung kolibri,walet,lelayang
8.
Ordo
oscines, contoh : burung penyanyi
- Kelas Mamalia : memiliki plasenta, kelenjar susu dan rambut
Subkelas Prototheria : memiliki paruh dan bersifat ovipar
a. Ordo Monotremata, contoh : platypus dan echidna
a. Ordo Monotremata, contoh : platypus dan echidna
Subkelas Theria :
a. Ordo Marsupialia : mamalia berkantong,contoh
: kanguru
b. Ordo Rodentia : mamalia pengerat,contoh :
tikus dan tupai
c. Ordo Pholidota : mamalia tidak bergigi
dan bersisik,contoh : trenggiling
d. Ordo Cetacea : mamalia tidak berambut,contoh
: paus dan pesut
e. Ordo Insectivora : mamalia pemakan
serangga,contoh : cecurut
f. Ordo Chiroptera : memiliki sayap jaringan
kulit dan mampu menentukan lokasi dengan gema suara,contoh : kelelawar
g. Ordo Sirenia, contoh : dugong
h. Ordo Artiodactyla : mamalia berkuku
genap.contoh : babi, unta dan kerbau
i. Ordo Perissodactyla : mamalia berkuku
ganjil, contoh : badak dan kuda
j. Ordo Primata : mamalia berjari dan
berkuku lima pada setiap tangan atau kakinya, contoh : kera dan gorila
k. Ordo Carnivora : mamalia pemakan daging, contoh
: harimau
l. Ordo Proboscidea : mamalia yang memiliki
belalai dan gading,contoh : gajah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar